Text
AJARAN Sufi & Tarekat
Kaum sufi melihat agama Islam dari sisi esensinya -sebagaimana yang mereka klaim- dan tidak terpaku pada syariat yang bersifat amal zahir, apalagi akhlak dan adab Rasulullah semata. Mereka mengklaim lebih tinggi magamnya daripada para ulama, ahli ibadah dan orang-orang shalih. Mereka mengaku bahwa melalui mukasyafah, mereka mendapatkan petunjuk langsung dari Allah, tanpa melalui perantara, sehingga merekalah yang paling dekat kepada Allah, bahkan sampai pada, taraf Wahdah al- Wujud. Mereka beribadah kepada Allah dengan cinta sejati, bukan pamrih untuk mendapat surga atau takut azab neraka.
Benarkah kedudukan mereka lebih tinggi? Benarkah mereka pada puncak ma'rifatullah? Benarkah cinta mereka paling sejati? Benarkah perilaku dan tata cara ibadah mereka?
Berbagai pertanyaan inilah yang dijawab secara tuntas oleh Syaikh Muhammad Jamil Zainu dalam buku ini. Penulis, yang merupakan mantan pengikut tarekat, mengkaji dan membandingkan 24 ajaran sufi dalam kitab- kitab mereka dengan al-Qur'an dan as-Sunnah. Pandangan dan doktrin kaum sufi dikutip langsung dari buku mereka, seperti; Ibnu Arabi (w. 638 H) dari buku Fushush al-Hikam, asy-Sya'rani (w. 973 H) dari buku ath-Thabagat al-Kubra, Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli (w. 870 H) dari buku Dala il al- Khairat, Ibnu al-Faridh (w. 632 H) tentang Wahdah al-Wujud dari Qashidah at-Ta lyah, dan Muhammad bin Sa'id al-Bushiri (w. 697 H) dalam Qashidah al-Burdah
Inilah kelebihan buku ini, informasi datanya bersumber dari buku sufi dan tarekat yang original, lalu ditimbang dengan al-Qur'an dan as-Sunnah, kemudian dinilai secara adil dan obyektif.
Selamat membaca.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain