Text
Dunia Kesenangan Yang Semu
Kebanyakan dari kita ketika memejamkan mata untuk mengakhiri aktifitas di malam hari, seakan telah mendapatkan jaminan bahwa keesokan harinya masih berkesempatan untuk membuka mata kembali. Masing- masing membayangkan aktifitas yang akan dilakukannya. Seakan dirinya akan hidup selamanya dan tidak akan pernah mati. Tidak ada sedikitpun persiapan yang dilakukan untuk menghadapi kematian, padahal boleh jadi itu adalah malam terakhir baginya, dan di pagi harinya dia tidak pernah lagi bangun dari tidurnya.
Dunia hanyalah tempat singgah sesaat, sementara akhir perjalanan kita adalah negeri akherat. Panggilan untuk melanjutkan perjalanan bisa saja datang setiap saat. Dan ketika panggilan itu datang kita harus segera pergi dan tidak dapat menolaknya. Rasulullah menggambarkan kehidupan kita di dunia ini bagaikan seorang penempuh perjalanan yang sedang berteduh sejenak di bawah sebuah pohon, kemudian pergi melanjutkan perjalanan. Karena itu sudah seharusnya kita lebih memikirkan untuk membangun rumah yang akan kita huni selamanya di akherat daripada rumah dunia yang hanya akan kita huni sesaat.
Buku ini membuka mata kita lebar-lebar betapa tidak berharganya dunia ini, sehingga dengan membacanya kita akan terbimbing untuk lebih memilih kehidupan akherat yang mulia ketimbang kehidupan dunia yang hina.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain