PERPUSTAKAAN SD ISLAM ABU DZAR

Online Public Access Catalog (OPAC)

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Menggapai Surga Hati Dengan Ibadah Lisan
Penanda Bagikan

Text

Menggapai Surga Hati Dengan Ibadah Lisan

Abdullah bin Taslim M.A - Nama Orang; Tim Pustaka Embun Sunnah - Badan Organisasi;

Menggapai Surga Hati

Dengan Ibadah Lisan

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (QS ar-Ra'du:28).

Surga hati, apa maksudnya?

Ayat di atas memberikan jawaban pertanyaan tersebut, bahwa maksud 'surga hati' adalah perasaan bahagia, tenang, nikmat dan damai ketika seorang yang beriman beribadah dan berdzikir kepada Allah.

Salah seorang ulama salaf berkata: "Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini", maka ada yang bertanya: "Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?". Ulama ini menjawab: "Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya".

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juga pemah berkata: "Sesungguhnya di dunia ini ada jannah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti".

Lantas, apa hubungannya 'surga hati ini dengan ibadah lisan?

Lagi-lagi ayat di atas memberikan jawaban bahwa dalam ibadah lisan, yaitu membaca al-Qur'an, berdzikir dan berdo'a kepada Allah, keutamaan besar ini dapat kita raih, dengan taufik-Nya, bahkan sangat dimudahkan insya Allah.

Coba perhatikan gambaran keutamaan yang dimudahkan ini, setidaknya diisyaratkan dalam sabda Rasulullah "Ada dua kalimat (dzikir) yang ringan diucapkan di lidah, (tapi) berat (besar pahalanya) pada timbangan amal (kebaikan) dan sangat dicintai oleh or-Rahmon (Allah Yang Maha Luas Rahmat-Nya), (yaitu): Subhoonallahi wabihomdihi, subhaanollohil 'ozhirm (maha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung)" HSR al-Bukhari dan Muslim.

Bagaimana cara meraih semua itu? Temukan jawabannya dalam buku ini, insya Allah.

Selamat membaca dan merenungkan !


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
MENa
Penerbit
Sulawesi Tenggara : Pustaka Embun Sunnah., 2014
Deskripsi Fisik
15 x 21 cm 258 halaman
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan 1 2014
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Abdullah bin Taslim
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Copyright © 2023 Yayasan Abu Dzar. All Rights Reserved.

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?